“Tumpah Darah di Depan DPR RI! Driver Ojol Dilindas Baracuda Brimob — Organisasi Pandawa Bersatu Bersuara Presiden Prabowo Harus Tegas, Oknum Pelaku WAJIB Ditangkap!”

Palembang BSS – 28 Agustus 2025 di Jakarta peristiwa tragis mengoyak nurani bangsa. Seorang driver Gojek bernama Affan Kurniawan tewas di depan Gedung DPR RI setelah dilindas kendaraan taktis Baracuda Brimob ketika aparat melakukan pengendalian aksi damai ribuan ojol dan masyarakat sipil. Kejadian ini sontak memantik amarah publik.

Rakyat mempertanyakan: mengapa aparat yang seharusnya melindungi, justru menjadi penyebab kematian rakyat kecil yang hanya menuntut keadilan?

Ketum Organisasi Pandawa Bersatu: “Ini Bukan Kecelakaan, Ini Pembunuhan di Jalanan!”

Ketua Umum Organisasi Pandawa Bersatu, Kusuma, ST dengan lantang menyatakan bahwa tragedi ini adalah bentuk brutalitas aparat yang tidak bisa ditoleransi.

“Kami tidak akan sebut ini kecelakaan. Ini pembunuhan di jalanan! Kendaraan taktis bukan untuk melindas rakyat, tapi untuk menjaga keamanan. Affan Kurniawan adalah pejuang nafkah, dia datang untuk menyuarakan haknya, tapi pulang tinggal nama. Kami marah, kami kecewa, dan kami menuntut keadilan!” tegas Kusuma.

Desakan Langsung ke Presiden, DPR, dan Kapolri

Ketum Kusuma menegaskan bahwa Organisasi Pandawa Bersatu menuntut langkah konkret dari para pemimpin negara:

1. Presiden RI Prabowo Subianto diminta turun tangan langsung, memimpin pengusutan, dan memastikan oknum pelaku dihukum berat.

2. Ketua DPR RI Puan Maharani diminta segera menggunakan kewenangannya memanggil Kapolri untuk menjelaskan insiden berdarah ini di hadapan rakyat.

3. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dituntut tidak bersembunyi di balik alasan teknis.

Organisasi Pandawa Bersatu menegaskan: oknum Brimob pelindas Affan Kurniawan harus segera ditangkap, ditahan, dan diadili di pengadilan terbuka.

“Jangan ada lagi aparat kebal hukum! Jangan ada lagi darah rakyat kecil yang hilang tanpa pertanggungjawaban. Negara tidak boleh diam! Presiden Prabowo Subianto, kami menunggu sikap tegas Anda sebagai panglima tertinggi negara. Ini soal nyawa rakyat, bukan sekadar laporan formalitas!” ujar Kusuma dengan suara bergetar menahan amarah.

Aksi Lanjutan Mengguncang Organisasi Pandawa Bersatu menyatakan sikap protes dan menuntut kelanjutan hukuman dan akan siap turun ke jalan bersama jaringan ojek online dan organisasi masyarakat sipil di berbagai daerah.

Kalau negara tidak memberi keadilan, rakyat akan menuntut sendiri! Jangan anggap kami takut. Kami akan turun dengan jumlah massa yang lebih besar. Ini bukan sekadar aksi, ini perjuangan untuk harga diri rakyat kecil. Darah *Affan Kurniawan* adalah api yang menyulut perlawanan,” kata Kusuma dengan nada membakar semangat.

Gelombang Solidaritas Nasional

Usai tragedi ini, berbagai komunitas ojol, LSM HAM, serikat buruh, hingga organisasi mahasiswa menyatakan solidaritas. Mereka mendesak agar kematian Affan Kurniawan dijadikan momentum untuk mereformasi aparat keamanan yang arogan.

Ribuan unggahan di media sosial dengan tagar #KeadilanUntukAffan dan #BrimobLindasRakyat menjadi bukti bahwa kasus ini tidak bisa dipendam begitu saja. Publik menuntut transparansi, investigasi independen, dan pertanggungjawaban hukum.Kematian Affan Kurniawan bukan sekadar kehilangan seorang ayah, seorang anak, atau seorang teman. Kematian Affan Kurniawan adalah ujian besar bagi negara ini: apakah hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, ataukah hukum benar-benar bisa berpihak pada rakyat kecil.>

Kami, Pandawa Bersatu, menuntut ketegasan Polri dan Pemerintah atas ketidakadilan ini. Umar mungkin telah pergi, tapi darahnya menjadi saksi sejarah. Negara harus memilih: bersama rakyat, atau melawan rakyat!” tutup Kusuma, ST dengan suara lantang. (Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *